jeudi 2 février 2017

Moi, en tant qu'étudiante de FLE (7) : OSPEK JURUSAN part 3 (indonésien)

[bersambung dari part 2, sekaligus tulisan tangan di buku Bleu-Blanc-Rouge yang kami buat untuk ospek jurusan]

I made a title for this writing as "PENGADERAN MAHASISWA BARU 2013, selon mon point de vue", tapi karena ini masih bagian dari tulisanku tentang "Me as a French language student", judulnya di sini aja, wkwkwkwkwk. ˆ_ˆv

Pengaderan... terlintas di benakku selama tiga bulan pertama di kampus (dan saat ini berlangsung hanya satu setengah bulan bahkan kurang). Suatu kata yang saat itu baru saja kudengar. Bahkan segalanya yang kujalani... it's always been the very first time. No previous experience...

Pertama kalinya mentalku diuji adalah ketika aku dan teman-teman dimarahi secara tiba-tiba oleh sekelompok orang berkaus biru dongker bertuliskan TIMDIS13 di sebelah kiri atas kaus. Wajah-wajah mereka tampak kesal. Bahkan aku sendiri tidak mengetahui kesalahanku hingga akhirnya, aku memiliki satu kesalahan ketika acara perkenalan kampus yang juga disebut PEKA. Aku masih ingat tanggalnya, 30 Agustus 2013.

Kami semua dihukum. Hukumannya berupa: setiap hari kami harus memakai pin bleu-blanc-rouge, warna bendera Perancis, dan setiap hari Senin dan Kamis, kami diharuskan memakai kemeja dan rok untuk putri, kemeja dan celana bahan untuk putra. Warnanya bebas namun harus sopan. Saat itu aku bahkan merasa nggak punya kesalahan apapun terhadap mereka.

Minggu pertama kuliah, kami merasa baik-baik saja. Minggu kedua kuliah, kami dievaluasi oleh Tim Disiplin dan mereka mencari kesalahan kami, walau salah satu temanku, Medira adalah mahasiswi baru yang sopan. Kami mendapat hukuman berupa konjugasi 5 verba auxiliaire dan semi-auxiliaire, yaitu être, avoir, aller, venir, faire. Saat itu aku akan mengubah sikapku, bukan karena mereka, tapi dari niatku sendiri. Aku akan menyapa kakak tingkat walau hanya senyuman atau ucapan salam.

Evaluasi kedua kami adalah seminggu sebelum acara MORGAN alias Masa Orientasi Keagamaan (nama sebelumnya adalah Masa Orientasi Dasar Islam alias MODIS, namun tiga orang dari kami beragama Nasrani, jadi nama tersebut diubah). Mental kami benar-benar diuji. Sang pemimpin Tim Disiplin marah-marah karena beberapa dari kami hanya menyapa Tim Disiplin. Namun sang pemimpin hanya salut dengan Medira dan aku. Hingga akhirnya kami mendapat hukuman lagi, yaitu membuat kalimat dari kelima konjugasi yang sebelumnya menjadi tugas kami. Bahkan salah satu anggota Timdis ada yang keluar ruangan karena muak dengan kami. Setelah evaluasi selesai, aku pergi ke basement FPBS, kemudian menangis.

Tanggal 22 September 2013, kami semua mengikuti acara ospek jurusan bernama MORGAN. Bertempat di Masjid al-Mubarakah di Cilimus. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, bahkan kelompokku memenangkan juara pertama lomba nasyid. Alhamdulillah ya Allah... seneng banget!!! Sayang sekali Elin tidak bisa hadir karena penyakit yang diderita olehnya. Namun ia senang mendengar kabar ini. Ia menulisnya via SMS.

[bersambung...]

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire